14 January 2011

Kisah Si Lilin...




Ada 4 lilin yang menyala, sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Lilin yang pertama berkata : “Aku adalah Damai, namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Lilin yang kedua berkata : “AKu adalah Iman, sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala” begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

dengan sedih Lilin ketiga bicara : “Aku adalah Cinta, tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya” tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga…. seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar dan melihat ketiga lilin telah padam.Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata : 

“Apa yang terjadi?! kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!” lalu ia menangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata : “Jangan takut, jangan menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya, Aku Adalah HARAPAN” dengan mata bersinar, sang anak mengambil lilin harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.





:~Intinyaa…..
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita… dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN nya!!!

2 comments:

  1. betul!..
    slagi kte kuat dan tak patah hati..terus lah berharap sbb dgn harapan lah impian kelak boleh dicapai

    ReplyDelete
  2. wahhh.. nice story. xpena pon dgr psl ni... thanks for sharing dear. =)

    ReplyDelete

[COPY POST] Kecantikan adalah subjektif.

  Kecantikan pada setiap insan itu adalah subjektif. Bergantung kepada siapa yang menilainya. 😊😊😊😊😊 "Posting di bawah adalah nukil...